Mahesa Kelud - Lutung Gila
MAHESA KELUD
KARYA: BASTIAN TITO
LUTUNG GILA
SIAPAKAH sebenarnya Lutung Gila? Di
Ujung Kulon berdiam seorang Empu sakti
bernama Empu Sora. Nama tokoh ini dalam
kalangan dunia persilatan dikenal sebagai tokoh
golongan putih. Empu Sora mempunyai beberapa
orang murid. Seorang di antaranya adalah
Jayengrana. Pemuda ini berparas cakap dan paling
disayangi oleh Empu Sora. Tapi dasar di dunia ini
bisa terjadi apa saja yang diluar dugaan dan
kehendak manusia, maka pada suatu hari
Jayengrana, telah membuat satu kesalahan besar,
melanggar pantangan perguruan, memberi malu
Empu Sora. Sesudah mendapat hukuman yang
setimpal dengan perbuatannya, yaitu digebuk
seribu kali mulai dari kepala sampai ke ujung kaki
maka Jayengrana diusir dari perguruan! Gebukan-
gebukan hukuman yang diterima pemuda itu
membawa akibat yang tidak baik. Beberapa urat
syarafnya putus rusak. Otaknya geger. Hingga
pemuda gagah berilmu tinggi itupun menjadi
miring otaknya.
Hampir satu tahun lamanya dia malang
melintang di rimba hijau, menimbulkan kejadian-
kejadian yang menggemparkan dunia persilatan.
Sampai pada suatu hari di tengah rimba raya yang
tiada tembus sinar
matahari Jayengrana
menemukan seekor lutung besar berada dalam
keadaan terluka parah akibat patokan ular hijau
berbisa! Jika tidak segera mendapat obat maka da-
lam tempo tiga hari tamatlah riwayat binatang itu!
Meskipun berotak miring, tapi segala pengajaran
gurunya sama sekali tidak dilupakan oleh Jayeng-
rana. Dia tahu betul bahwa bila seseorang dipatuk
ular hijau, satu-satunya obat ialah dengan
memamah dan mengunyah lidah ular hijau yang
penuh racun itu. Antara racun yang dimamah dan
racun yang mengalir dari liang luka akan terjadi
bentrokan saling gempur hingga akhirnya racun
itu akan lumpuh sendiri dan orang atau binatang
yang tadi dipatuk akan sembuh!