Tembang Tantangan

KEMATIAN suaminya membuatnya sangat bersedih. Tanjung sudah tidak mempunyai sanak kadang lagi. Hidupnya seakan-akan tergantung kepada suaminya itu. Namun Sang Pencipta telah memanggilnya. Tanjung merasa bahwa kematian suaminya telah membawa serta masa depannya ke liang kubur. Semuanya menjadi gelap dan tidak berpengharapan. 
Pada saat kematian suaminya, tetangga-tetangganyapun berdatangan. Mereka mencoba menghiburnya dan yang tuatua memberinya nasehat untuk menguatkan jiwanya yang terguncang. Balikan dua tiga hari kemudian, tetanggatetangga masih berdatangan. Tetapi lambat laun, semuanya seakan-akan sudah dilupakan. Semuanya telah kembali lagi seperti sebelumnya. Kehidupan di sekitarnya tidak terhenti karena kematian suaminya. Mengalir seperti sediakala. Di jalan-jalan tetangga-tetangganya-berjalan hilir mudik. Satu dua ada yang berpaling memandang halaman rumahnya yang terhitung luas. Rumahnya yang termasuk rumah yang baik. Tetapi mereka tidak berhenti. Mereka tidak lagi datang menghiburnya Orang-orang tua tidak lagi menyempatkan diri untuk datang memberinya nasehat dan petunjuk-petunjuk yang baik, tetapi tidak dapat dilakukannya. 
Tanjung menjadi kesepian di rumahnya. Ada seorang perempuan tua yang sudah lama sekali bekerja padanya. Bahkan seakan-akan sudah seperti ibunya sendiri. Tetapi perempuan itu berpandangan selalu sempit. Ia tidak pernah pergi kemana-mana. Seakan akan sepanjang hidupnya dihabiskannya berada di rumah Tanjung. Sekali-sekali ia turun ke jalan, pergi ke pasar untuk berbelanja. 

Download gratis eBook cersil cerita silat jawa format .jar dan bundel .txt .
Bundel Tembang Tantangan.rar (645.9KB) - 24 Episode
LihatTutupKomentar